Bank Indonesia melansir data terakhir mengenai posisi utang luar negeri Indonesia. Dari data tersebut, hingga Oktober 2013 utang luar negeri pemerintah dan swasta Indonesia mencapai USD 262,4 miliar (setara Rp 3.204 triliun). Angka ini terus naik dibanding pada September 2013 ketika total utang luar negeri Indonesia USD 259,9 miliar.
Dari data bank sentral yang dikutip merdeka.com Minggu (22/12), utang luar negeri tersebut terbagi menjadi utang luar negeri pemerintah dan bank sentral mencapai USD 125,8 miliar serta utang swasta sebesar USD 136,6 miliar.
Dari total utang pemerintah USD 125,8 miliar terbagi dari utang pemerintah sebesar 116,3 miliar dan utang bank Indonesia sebesar USD 9,5 miliar. Kemudian utang luar negeri swasta terbagi atas utang bank dan non bank. Posisi utang bank adalah USD 22,2 miliar, sedangkan untuk non bank adalah USD 114,4 miliar.
Untuk non bank sendiri terdiri dari yaitu LKBB atau nonbank financial corporation sebesar USD 8 miliar dan kedua perusahaan bukan lembaga keuangan di mana posisi utang mereka mencapai 106,4 miliar.
Untuk informasi, utang luar negeri jatuh tempo pemerintah dan swasta dari Oktober hingga Desember 2013 adalah USD 21 miliar atau setara Rp 247 triliun. Dari total utang tersebut, beban pokok sebesar USD 19 miliar dan beban bunga USD 1,2 miliar.
Jika lebih dirinci lagi, dari total utang USD 21 miliar, utang pemerintah dan Bank Indonesia adalah sekitar USD 2,1 miliar yang terdiri dari USD 1,2 miliar utang pokok dan USD 0,8. Terakhir utang luar negeri swasta mencapai USD 18,8 miliar yang terdiri dari utang perbankan dan non perbankan.
via merdeka.com
No comments:
Post a Comment